Kilang Minyak Blok Diagram

Pas lagi senggang, iseng belajar tentang Crude Refinery Configuration deh,, and ini salah satu contohnya. Crude refinery configuration itu bisa macem-macem, tergantung concern dari masing-masing perusahaan yang ingin dikedepankan. Dan juga dengan mempertimbangkan kondisi bahan baku dan produk yang diinginkan (bisa Mogas, Jet-E1, Gas Oil dll). Dibawah ini salah satu contoh Kilang Minyak Blok Diagram yang mungkin bisa buat belajar bersama.


Refinery (kilang minyak) terdiri dari beberapa unit proses. Diantaranya akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

1.      Crude Distillation Unit (CDU)
Crude Distillation Unit (CDU) adalah unit yang berfungsi untuk pemisahan awal fraksi minyak mentah berdasarkan range titik didih masing-masing komponen. Feed berupa Crude Oil (minyak mentah) mula-mula diumpankan ke dalam Atmospheric Distillation Column untuk dipisahkan antara Fuel Gas (FG), Naphtha, Kerosene, Light Gas Oil, Heavy Gas Oil, dan Atmospheric Bottom Product (ABP) berdasarkan perbedaan titik didihnya. Produk atas berupa FG akan dikirim menuju FG system yang mencakup amine treating dan LPG Recovery. Side cut berupa Naphtha kemudian akan diolah lebih lanjut di Unit NHT. Kerosene dan Light Gas Oil kemudian akan diolah di unit Hydro Desulfurization (HDS) unit. Heavy Gas Oil dipisahkan dan akan diolah di Unit Fluidized Catalytic Cracking (FCC) sebagai feed. Sedangkan ABP kemudian dimasukkan sebagai feed Vacuum Distillation Unit (VDU).
2.      Vacuum Distillation Unit (VDU)
Vacuum Distillation Unit berfungsi sebagai unit pemisah sama seperti Atmospheric Distillation Unit, hanya saja yang berbeda adalah tekanan operasi Kolom Destillasinya dibuat vakum. Unit ini berfungsi untuk memisahkan fraksi Light Vacuum Gas Oil (LVGO), Medium Vacuum Gas Oil (MVGO), Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO), dan Residue. Side cut produk berupa LVGO dan MVGO selanjutnya akan diolah lebih lanjut di Unit FCC, dan HVGO akan menjadi salah satu feed Hydrocracker Unit, sedangkan bottom product berupa Residue dibagi 2, sebagian diolah di Unit Delayed Coker, dan sebagian diolah ke Unit Asphalt Blowing.

3.      Naphtha Hydrotreating Unit (NHT)
Naphtha Hydrotreating Unit (NHT) berfungsi untuk menghilangkan dan atau mengurangi kadar sulphur, nitrogen, metal dan contaminant lain yang ada di Naphtha. Naphtha yang sudah dihilangkan kontaminannya (Sweet Naphtha) kemudian dipisahkan di Splitter untuk dipisahkan antara FG, Light Naphtha (LN) dan Heavy Naphtha (HN). Produk atas berupa FG kemudian akan dikirim ke FG system dan Light Naphtha dikirim langsung ke Gasoline Pool sebagai campuran Mogas Blending. Sedangkan produk bawah berupa Heavy Naphtha diolah lebih lanjut pada Unit Reformer.

4.      Hydro Desulfurization Unit (HDS)
Hydro Desulfurization Unit (HDS) berfungsi untuk menghilangkan dan atau mengurangi kadar sulphur dan contaminant lain yang ada pada feed Hydrocarbon. Terdapat 2 Unit HDS, HDS-1 untuk feed Kerosene dan HDS-2  untuk feed Light Gas Oil (LGO), Light Coker Gas Oil (LCGO) dan Light Cycle Oil (LCO). Untuk HDS-1, produknya berupa Kerosene dengan kadar sulfur max 0.2 %wt. Sedangkan untuk HDS-2 produknya adalah Gas Oil dengan kadar sulfur max 50 ppm. FG dari HDS-1 dan HDS-2  kemudian akan dikirim ke FG system.

5.      Fluidized Catalytic Cracking Unit (FCC)
Fluidized Catalytic Cracking Unit (FCC) merupakan Unit proses yang berfungsi untuk mengubah Hydrocarbon (HC) rantai panjang menjadi HC rantai pendek dengan bantuan katalis dalam Reactor Fluidized.
Di dalam unit FCC, juga include Unit HDS untuk menghilangkan contaminant sulfur dan metal sebelum masuk ke dalam reactor, agar katalis tidak teracuni. Produk atas berupa FG dikirim ke FG system, FCC Gasoline (yang merupakan produk utama) dikirim ke Gasoline Pool untuk menjadi Mogas Blending component. Sidecut berupa Light Cycle oil (LCO) dikirim ke HDS-2 sebagai feed dan Heavy Cycle Oil (HCO) dikirim ke Unit Hydrocracker sebagai feed. Sedangkan produk bawah berupa Heavy Fuel Oil (HFO) dikirim ke FO Tank sebagai produk akhir.

6.      Hydrocracker Unit
Hydrocracker Unit merupakan unit proses yang berfungsi untuk memotong HC rantai panjang menjadi HC rantai pendek dengan bantuan gas Hidrogen. Feednya berupa HVGO, HCO, dan Heavy Coker Gas Oil (HCGO). Produk atas berupa FG dikirim ke FG system dan Hydrocracked Gasoline dikirim ke Gasoline pool. Sedangkan produk bawah berupa LCGO dikirim ke Gas Oil Tank.

7.      Delayed Coker
Delayed Coker merupakan unit proses yang berfungsi untuk memotong HC rantai panjang menjadi HC rantai pendek. Feed berupa residue, produk bawah VDU, yang banyak mengandung wax dan asphalt. Di Unit ini dihasilkan produk atas berupa FG yang akan dikirim ke FG system, Coker Naphtha yang dikirim ke Unit Reformer, Side cut produk berupa Light Coker Gas Oil (LCGO) dikirim ke HDS-2 sebagai feed, Heavy Coker Gas Oil (HCGO) dikirim ke Unit Hydrocracker sebagai feed. Produk samping dari Unit ini adalah terbentuknya coke.

8.      Asphalt Blowing Unit
Asphalt Blowing Unit menghasilkan asphalt dari bahan baku Reisdue VDU.

9.      Reformer Unit
Reformer Unit adalah unit yang berfungsi untuk merubah senyawa HC non-aromatic menjadi senyawa HC aromatic. Termasuk di dalam Unit ini adalah Coke NHT dimana feednya berupa Coker Naphtha. Umpan Reformer berasal dari produk bawah NHT unit yaitu HN, Coker Naphtha. Produk dari Unit ini adalah FG dan Refformate. FG sebagai produk atas akan dikirim ke FG system sedangkan Refformate sebagai produk bawah akan dikirim menuju Gasoline Pool sebagi Mogas Blending Component.

10.      Sulfur Plant
Unit ini berfungsi untuk menrecovery sulfur dari Gas Plant.
Hehe...cuma itu dulu yg saya tahu,,kl ada yang salah mohon dimaafkan :)



Comments

  1. Mas alfin, ini laela.
    1. Kalau bedanya light oil sama heavy oil apa ya? Contoh produknya apa?
    2. Kalau yang biasa jadi konsumsi bahan bakar pabrik yg heavy atau light ya?
    Mohon bantuannya.
    Makasih ya mas. :)

    ReplyDelete
  2. hai laela :)

    1. bedanya light oil dan heavy oil apa ya ?
    bedanya yaitu ad pada fisik propertisenya, paling jelas terlihat pada density atau specific gravitynya.

    light oil orang lebih kenal dengan sebutan Condensate, densitynya sekitar 0.73-0.75. sifatnya ringan karena bnyak mengandung hidrokarbon rantai pendek dan sedikit hidrokarbon rantai panjang. Di Indonesia Condensate yang terkenal yaitu Senipah Condensate, diproduksi oleh Total kl ga salah.

    sedangkan heavy oil, orang lebih familiar dengan sebutan crude oil. densitynya sekitar 0.9 ~1. banyak mengandung hidrikarbon rantai panjang. di Indonesia, crude oil yang paling bagus yaitu crude dr chevron riau, yg diproduski di Minas.

    2. yang biasa dipake buat bahan bakar pabri light oil apa heavy oil ya ?
    hemm...bukan keduanya. Heavy oil /crude oil nantinya akan diolah lebih lanjut untuk dipisahkan menjadi beberapa fraksi, seperti ulasan di atas. yang sering digunakan sebagai bahan bakar adalah Fuel oil. fraksi minyak bumi dibawah Gas Oil, dan di atasnya residue. biasanya dipake untuk mbakar heater. ada juga yang pake gas oil, yaitu untuk mbakar CTG (combustion turbin generator) ini alat untuk membangkitkan tenaga listrik ky PLN tambak lorok semarang punya yg berlokasi di tanjung emas. selain itu, pabrik minyak jg menggunakan bahan bakar berupa fuel gas, yaitu gas sisa-sisa yang tidak bisa dimanfaatkan lg, C1,C2 dan sedikit C3.

    itu mungkin yg bisa di jawab, kl ada yg kurang dimaafkan ya :)
    salam

    ReplyDelete
  3. haiii alfin..
    salam kenal..
    aku monika,,lagi nyusun skripsi ni ttg pembuatan carbon black dr heavy vacuum gas oil..
    nah,,mau nanya..
    heavy vacuum gas oil ni harganya brp ya ?
    kl di pertamina gk djual ya ?
    diolah lbh lanjut jd apa ??
    thanks sblmnya :)

    ReplyDelete
  4. Hai Monica, salam kenal juga

    Heavy Vacuum Gas Oil (HVGO) ini tidak dijual sebagai finished product di pasaran, sehingga data harganya kita tidak ada. Kalaupun ingin mengetahui harganya, mesti dihitung menggunakan cost of good manufacturing, perhitungan ini tergantung dari jumlah utility yang digunakan di kilang tersebut (jadi harga untuk masing2 kilang bisa jadi berbeda).

    Pertamina tidak menjual HVGO secara independent, mungkin diolah lebih lanjut atau di blend dengan Fuel Oil, dan dijual sebagai IFO (Industrial Fuel Oil).

    Kalau dari configurasi diatas, HVGO diolah lebih lanjut di Hydrocracker, hasil nya menjadi Fuel Gas, Naphtha (gasoline), dan Light Cycle Gas Oil (LCGO)

    Begitu kurang lebihnya mungkin :)
    salam

    ReplyDelete
  5. hai alfin salam kenal,,, ak adela,,,
    mau nanya ni,, kasih penjelasan dong tentang karosene hydrotreating (KHDT)
    terimakasih,,, :)

    ReplyDelete
  6. Hai Kak Alfin, saya ika
    dan sekarang saya sedang menyusun proposal tentang splitter, bisa tolong dijelaskan?
    atau kak alfin punya website tentang penjelasan splitter?
    terimakasih kak :)

    ReplyDelete
  7. Light oil itu sama atau beda ya sama light gas oil ?

    ReplyDelete

Post a Comment